Keilmuan Geodesi dulu, kini, dan nanti

/ Sabtu, 17 Mei 2014 /
Keilmuan Geodesi sesungguhnya bukan keilmuan baru di dunia.

Salahsatu ilmu keteknikan yang dipelajari dari awal adalah Keilmuan Geodesi, hal ini dikarenakan segala perancangan teknik, akan selalu berhubungan dengan Keilmuan Geodesi. Saat seorang designer/engineer akan mengaplikasikan apa yang ada di rancangannya ke keadaan riil di dunia nyata. Hanya Keilmuan Geodesi yang mampu mengkorversi perhitungan-perhitungan desain keteknikan yang begitu teliti dalam software, ke dunia nyata dengan ketelitian yang tidak mengecewakan.


Cara Mengukur Keliling Bumi oleh Erastotenes
(sumber gambar : http://jakatriyana.blogdetik.com/index.php/tag/menghitung-keliling-bumi/)

Sejak zaman dahulu, Ilmu Geodesi digunakan oleh manusia untuk keperluan navigasi. Secara signifikan, kegiatan pemetaan bumi sebagai bidang ilmu Geodesi telah dimulai sejak banjir sungai nil (2000 SM) oleh kerajaan Mesir Kuno. Perkembangan Geodesi yang lebih signifikan lagi pada saat manusia mempelajari bentuk bumi & ukuran bumi lebih dalam oleh tokoh Yunani, Erastotenes yang dikenal sebagai bapak geodesi. Hingga teknik geodesi dijadikan sebagai disiplin ilmu akademis hampir disetiap negara. Saat ini, dikarenakan kemajuan teknologi informasi, cakupan ilmu geodesi semakin luas. (link sumber)
Peta Kuno Nusantara
(sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJdHB7NnKnBZmpj78ozOfQul7YlJSW0FOXlzx7CRlNHIyx5rhoGoZ7KfVTsgKJCm5B7JMNqy6zrbB4P4goCrC7H6KnOYLSPHf9Qtcahgh_aSDWZ9yVrczKTHaOwsqYAGVdVmEjMfnNKVE/s640/PetaNusantara-rdus.jpg)

Di Indonesia sendiri, Keilmuan Geodesi sudah dimanfaatkan sejak jaman penjajahan Belanda. Salahsatu sumbangsih terbesar Keilmuan Geodesi adalah dalam pembuatan jalan raya dari Anyer hingga Panarukan yang digagas oleh Pemerintahan Kolonial Belanda di masa pemerintahan Daendels. Setelah itu di masa peperangan melawan penjajah Keilmuan Geodesi kembali dimanfaatkan baik oleh para pejuang Indonesia dan oleh para penjajah untuk membuat Peta, guna mendukung upaya perencanaan serangan militer. Namun, sayangnya peta - peta tersebut masih terpisah - pisah satu sama lainnya.

Saat Indonesia merdeka munculah organisasi "Jawatan Topografi RI" di bawah Kementrian Pertahanan. Seiring waktu berjalan, organisasi ini berubah menjadi Bakorsurtanal, hingga akhirnya kini dikenal dengan nama BIG (Badan Informasi Geospasial)
Satelit GPS
(Sumber gambar : http://www.nusagps.com/wp-content/uploads/2013/03/gps-satellites.jpg)

Metode Penentuan Posisi dengan Fotogrametri
(Sumber gambar : http://www.adimharita.com/resimler/photogrammetry.jpg)
Saat ini, kemajuan teknologi begitu pesat. Salahsatu teknologi yang sangat membantu kemajuan Keilmuan Geodesi adalah adanya satelit, khususnya satelit GPS. Dengan adanya teknologi satelit GPS, penentuan posisi di semua tempat di permukaan bumi dapat dilakukan dengan cepat, dan mudah. Namun, dengan ketepatan yang masih kurang maksimal. Selain itu, ditemukan pesawat udara membuat ditemukannya metode baru dalam menentukan posisi, salahsatunya dengan fotogrametri dan remote sensing

Di masa depan, tuntutan atas data spasial menjadi kebutuhan yang mendesak. Informasi tentang tempat, lokasi dan posisi menjadi kebutuhan yang tidak dapat terelakkan. Faktanya, salahsatu penyedia informasi spasial saat ini, Google Maps, telah masuk ke dalam 5 besar situs paling diakses, bersanding dengan situs jejaring sosial Facebook dan Twitter. Sehingga, dapat dipastikan selain kebutuhan berjejaring, kebutuhan atas informasi spasial juga sangat besar. Selain itu, kebutuhan atas penentuan posisi yang tepat dan real-time menjadi sangat mendesak. Oleh karenanya, ke depannya Keilmuan Geodesi akan terus berkembang.


0 comments:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar. Jangan lupa follow blog ini :)

About


Buff - Planet Earth

Pengikut

 
Copyright © 2010 Manuskrip , All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger